Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika anak kecil mencuri di toko

Dulu pernah ada kejadian di tokoku. Deket sini kan ada sekolah SD. Biasanya mereka saat olahraga , lari lari , termasuk melewati depan toko.
Waktu itu.kira kira 15 anak yg masuk, membuka showcase, ambil minuman, aq gak.menyangka bahwa diantara.mereka ada yg lari setelah ambil minuman tanpa bayar, salah satu teman mereka yg berteriak,mbak, iku durung bayar.
Karena mereka sudah berlarian.semua, ya sudah... aq ndak berfikir mau mengejar atau gimana. Ya sudah biar saja pikirku.
Ternyata pihak sekolah ,mendapat laporan dari salah satu anak, yg mengatakan teman teman nya telah mencuri di tokoku. Pihak sekolah memanggil beberapa anak yg diketahui telah nyuri dan memanggil para orang tuanya.
Beberapa hari kemudian , ada dua guru dr sekolah tsb, dan 8 siswa yg mengambil tanpa bayar, datang ke toko, minta maaf dan berniat membayar.
Terus terang aq gak.menyangka, dapat tanggapan serius dari pihak sekolah itu. Dan itu kuhargai. Dan dicatat barang yg sudah diambil, total sekitar 70 rb an.
Kutolak uang yg niat dibayar kan, kukatakan mungkin mereka tidak bermaksud demikian.
Selesai sudah masalah, ke 8 anak itu bersalaman dengan ku.
Dan dari ke 8 anak itu, hanya ada 2 orang tua yg datang ke.toko, bukan minta maaf, tapi menyalahkan teman yg lain. Mereka menegaskan anak mereka cuma korban teman nya, dan tidak.mungkin berbuat salah.
Aq.cuman bilang, ndak papa, masalah ini selesai.
Kesimpulan nya, tidak semua orang tua , siap menghadapi bahawa anak yg dikasihi, berbuat kriminal. mencuri ini kriminal bukan? Dan segala upaya akan dilakukan untuk melindungi sang anak. Mungkin sebagian orang tua.begitu, dan mungkin sebagian tidak.