Tata Cara Taubat
Taubat, attaubah, adalah sesuatu kewajiban yang apabila tidak terkait dengan hak-hak manusia maka ada 3 syarat taubat.
1. Segera meninggalkan kesalahan / maksiat tersebut
2. Menyesal atas kesalahan yang ia perbuat tersebut
3. Bertekad tidak akan mengulangi selamanya.
Akan tetapi jika terkait dengan hak-hak orang lain, atau kehormatan orang lain maka ada 4 syarat:
Tambahannya ialah
4. Harus menyelesaikan kewajiban yang haknya terkait dengan kesalahan tersebut, atau mengembalikan hak tersebut, atau meminta ampun.
Contoh: Al ghibah.
Membicarakan tentang orang lain dimana orang lain tersebut mendengar, maka ia tidak menyukainya, maka taubatnya dengan cara meninggalkan kemaksiatan tersebut lalu minta ampun pada Allah subhanahu wata'ala dan bertekad untuk tidak mengulangi, dan terakhir ialah meminta maaf pada orang tersebut.
Allah menjanjikan orang yang bertaubat padaNya akan dimasukkan golongan yang berbahagia.
Surah At-Tahrim, Verse 8:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
1. Segera meninggalkan kesalahan / maksiat tersebut
2. Menyesal atas kesalahan yang ia perbuat tersebut
3. Bertekad tidak akan mengulangi selamanya.
Akan tetapi jika terkait dengan hak-hak orang lain, atau kehormatan orang lain maka ada 4 syarat:
Tambahannya ialah
4. Harus menyelesaikan kewajiban yang haknya terkait dengan kesalahan tersebut, atau mengembalikan hak tersebut, atau meminta ampun.
Contoh: Al ghibah.
Membicarakan tentang orang lain dimana orang lain tersebut mendengar, maka ia tidak menyukainya, maka taubatnya dengan cara meninggalkan kemaksiatan tersebut lalu minta ampun pada Allah subhanahu wata'ala dan bertekad untuk tidak mengulangi, dan terakhir ialah meminta maaf pada orang tersebut.
Allah menjanjikan orang yang bertaubat padaNya akan dimasukkan golongan yang berbahagia.
Surah At-Tahrim, Verse 8:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".