Bukti cinta sebenar-benar cinta
Tergantungnya hati pada yang dicintainya yakni Allah subhanahu wata'ala dan senantiasa merajai di dalam sanubarinya. Hal tersebut dibuktikan dengan bentuk menjauhi larangan - larangan dari Allah ta'ala. Bersegera melaksanakan perbuatan amalan yang Allah ridhoi.
Apakah ada jalan untuk mencapai kecintaan Allah tersebut.
Bahwasanya Allah tidak memerintahkan sesuatu hal melainkan bahwasanya Allah menjadikan jalan-jalan untuk mencapai hal tersebut. Demikian Allah menciptakan manusia maka Allah tidak melepaskan tanpa petunjuk atau dibiarkan begitu saja melainkan Allah subhanahu wata'ala mengutus pula para rasul yang menjelaskan pada manusia apa-apa yang dia ridhoi dan apa-apa yang dia murkai.
Dan petunjuk itu akan dtempuh oleh mereka yang mengharapkan kecintaan Allah. Dan salah satunya ialah menjauhi apa-apa yang memutuskan kecintan Allah subhanahu wata'ala.
Dzikir.
Ketahuilah bahwasanya dengan mengingat Allah adalah hati menjadi tenang, mendatangkan kelapangan dan kegembiraan dalam hati.
Mentadaburi firmannya yang mulia juga merupakan wasilah mendapatkan kecintaan Allah. Mentadaburi ialah memperhatikan apa-apa yang ada dan tersirat dalam Al-Qur'an yang mulia itu.
Memperhatikan kenikmatan yang Allah turunkan pada hamba-hambanya.
Berhenti di hadapan Allah (beribadah) dengan menghadirkan hatinya (aladzinahum 'an sholatihim khosyi'uun) merendahkan, khusyu' dan ibadahnya menjadi amalan yang diterima Allah subhanahu wata'ala.
Duduk dengan orang-orang yang memiliki kecintaan pada Allah subhanahu wata'ala. Duduk dengan orang-orang ang shalih. Al mar'u 'ala dini kholilih artinya seseorang itu di atas agama temannya. Maka hendaknya orang itu memperhatikan teman duduknya.
Menjauhkan diri dari hal-hal yang menyebabkan terputusnya kecintaan Allah padanya.
Sifat kelima orang-orang yang mengharapkan kebahagiaan abadi di akhirat, bertakwa dalam kesendirian dan dalam keadaan keramaian. Memperbanyak dzikir pada Allah ta'ala sendiri maupun bersama orang lain.
Apakah ada jalan untuk mencapai kecintaan Allah tersebut.
Bahwasanya Allah tidak memerintahkan sesuatu hal melainkan bahwasanya Allah menjadikan jalan-jalan untuk mencapai hal tersebut. Demikian Allah menciptakan manusia maka Allah tidak melepaskan tanpa petunjuk atau dibiarkan begitu saja melainkan Allah subhanahu wata'ala mengutus pula para rasul yang menjelaskan pada manusia apa-apa yang dia ridhoi dan apa-apa yang dia murkai.
Dan petunjuk itu akan dtempuh oleh mereka yang mengharapkan kecintaan Allah. Dan salah satunya ialah menjauhi apa-apa yang memutuskan kecintan Allah subhanahu wata'ala.
Dzikir.
Ketahuilah bahwasanya dengan mengingat Allah adalah hati menjadi tenang, mendatangkan kelapangan dan kegembiraan dalam hati.
Mentadaburi firmannya yang mulia juga merupakan wasilah mendapatkan kecintaan Allah. Mentadaburi ialah memperhatikan apa-apa yang ada dan tersirat dalam Al-Qur'an yang mulia itu.
Memperhatikan kenikmatan yang Allah turunkan pada hamba-hambanya.
Berhenti di hadapan Allah (beribadah) dengan menghadirkan hatinya (aladzinahum 'an sholatihim khosyi'uun) merendahkan, khusyu' dan ibadahnya menjadi amalan yang diterima Allah subhanahu wata'ala.
Duduk dengan orang-orang yang memiliki kecintaan pada Allah subhanahu wata'ala. Duduk dengan orang-orang ang shalih. Al mar'u 'ala dini kholilih artinya seseorang itu di atas agama temannya. Maka hendaknya orang itu memperhatikan teman duduknya.
Menjauhkan diri dari hal-hal yang menyebabkan terputusnya kecintaan Allah padanya.
Sifat kelima orang-orang yang mengharapkan kebahagiaan abadi di akhirat, bertakwa dalam kesendirian dan dalam keadaan keramaian. Memperbanyak dzikir pada Allah ta'ala sendiri maupun bersama orang lain.